Untukmu Maba'2012 (Seri 2): Mencari Tujuan menjadi MAHASISWA


 Oleh: M. Iqbal Themi

(Tulisan ini Penulis dedikasikan buat adik-adik Mahasiswa Baru 2012 di Seantero Indonesia, Semoga dapat memberi inspirasi dan manfaat) 

Sekarang coba sejenak kita renungkan kembali apa sih tujuan utama kita memilih untuk kuliah? Apa yang jadi ambisi kita saat mengaharuskan diri untuk jadi mahasiswa? Dari sekian banyak alasan yang kerap melatar belakangi tujuan seseorang untuk kuliah dan menjadi mahasiswa sebenarnya mencakup tiga hal pokok, yang kesemuanya berkaitan erat dengan kebutuhan ekonomis manusia, yakni: mendapatkan gelar sarjana, mencari ilmu pengetahuan, dan agar mudah mendapatkan pekerjaan berkelas di perusahaan ternama. Mari kita telaah satu per satu:

Pertama, kalau tujuan kita kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana, maka kita tidak perlu susah payah bersaing untuk kuliah di kampus favorit, toh sekarang banyak kampus yang bisa dengan mudah memberikan kita ijazah lengkap dengan gelar sarjananya tanpa kita terlalu disibukan dengan aktivitas perkulihan.

Kedua, Jika yang jadi tujuan kita kuliah untuk sekadar mencari ilmu pengetahuan, bukankah setiap tempat bisa kita jadikan sebagai tempat untuk cari ilmu pengetahuan tanpa harus di kampus? Toh, yang namanya ilmu pengetahuan itu sama saja.

Kenapa kita tidak menggantikannya dengan cukup membeli buku-buku perkuliahan, lalu membacanya. Dari membaca tersebut kita juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan yang kita maksud. Kalau yang kita persoalkan dengan hanya membaca buku saja maka tidak ada dosen yang mengajarkan kita, maka kita bisa mensiasati hal itu dengan belajar privat dengan para dosen, atau kalau tidak mau ribet kita masuk saja Bimbel, yang di dalamnya telah terdapat buku, diktat dan pengajar. Bereskan?

Lalu, yang Ketiga, agar nanti bisa mendapatkan pekerjaan berkelas di perusahaan ternama, bisa sukses dan kaya raya. Wah,.. kalau standar kesuksesan yang ingin dicapai semata dilihat dari berkelasnya pekerjaan dan kekayaan yang didapat, bukankah sudah banyak bukti orang-orang sukses dan kaya raya di negeri ini, justru berasal dari yang tidak pernah merasakan heroiknya bangku perkuliahan. Sebut saja Bob Sadino, Basrizal Koto keduanya masuk ke dalam jajaran pengusaha kelas top di negeri ini. Tapi mereka tidak pernah menjadi mahasiswa dan kuliah seperti kita.

Lantas bagaimana, apa seharusnya yang menjadi tujuan kita kuliah dan menjadi mahasiswa? Ehm,.. Kawan, jika hari ini kita adalah mahasiswa tetapi belum sadar dengan tujuan kita, maka mari kita bersama-sama menetapkan tujuan kita terlebih dahulu, tetapi jika hari ini kita sudah punya kesadaran maka kita mesti menyadarkan mahasiswa yang lainnya.

Sekarang, coba kita renungi kembali apa makna pokok dari kata mahasiswa?. Seperti yang telah di ulas sebelumnya ada konsekuensi tambahan yang mesti dilakukan oleh seseorang setelah menjadi mahasiswa. Tak terkecuali dalam proses belajar mengajar yang berlangsung. Di kampus seorang mahasiswa haruslah lebih aktif dan dominan mencari ilmu pengetahuan yang dibutuhkan ketimbang hanya menunggu pemberian dosen. Hal ini tentunya berbeda saat masih menjadi siswa dahulu, dimana peran guru lebih dominan dalam memberikan ilmu pengetahuannya sementara para siswa pasif menerima.

Konsekuensi tambahan dalam proses belajar mengajar ini menuntut mahasiswa untuk lebih memiliki kemandirian belajar yang tentunya jauh melebihi kemandirian belajar seorang siswa. Maka dari sudut pandang kemandirian belajar inilah kita mendapatkan makna pokok dari kata mahasiswa sebagai seorang pembelajar. Bahkan tidak sedikit orang telah mengatakan menjadi mahasiswa berarti menjadi pembelajar sejati.

Secara umum kata Pembelajar mengandung makna adalah orang yang haus akan ilmu pengetahuan, gemar melakukan pengembangan diri, menggali lalu menumbuh kembangan potensi diri yang di milikinya tanpa kenal batas henti. Sampai disini kita dapat memberikan kesimpulkan secara tegas jika tujuan utama seseorang menjadi mahasiswa (kuliah) adalah untuk melakukan pengembangan diri. Bukan yang lain. Karena pengembangan diri mengandung makna yang lebih luas dari sekedar mencari atau mendapatkan ilmu pengetahuan.

Kampus adalah pilihan terbaik bagi seseorang yang ingin melakukan pengembangan diri, menumbuhkembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya untuk diwujudkan menjadi kemampuan hidup (Life Skill).  Keberadaan kampus sebagai tempat pengembangan diri tidaklah bisa digantikan oleh tempat pengembangan diri yang lain. Selain karena disebabkan oleh adanya falsafah perguruan tinggi bernama Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat), di kampus juga terdapat proses akuturasi kehidupan (mulai budaya, pemikiran, ideologi, dll) yang hampir menyerupai kehidupan Negara sesungguhnya. Kondisi seperti ini benar-benar akan sangat mewarnai kehidupan mahasiswa bahkan dapat menghantarkan mahasiswa pada kehidupan baru yang berbeda dari sebelumnya. Dan kondisi seperti ini tidaklah dapat ditemui ditempat lain selain kampus.

.::Penulis adalah Mahasiswa FISIP Unsri 2008. Sejak awal kuliah telah aktif terlibat dalam beberapa organisasi kemahasiswaan mulai dari Waki Fisip Unsri, IRMA Gg Lampung, KEMALA Unsri, KAMMI Komisariat Al-Aqsho Unsri, Bem Unsri. Aktif juga sebagai Pembicara, Trainer dan Narasumber dalam berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan. Saat ini Penulis menerjunkan diri sebagai Young Businessmen dan Staff Humas Pengurus Daerah KAMMI Sumatera Selatan.

Komentar

Posting Komentar

Sebelum meng-Klik "Publikasikan" Komentar anda, silakan terlebih dahulu pilih nama ID anda di menu pilihan "Berikan Komentar sebagai"....