Membangun Mimpi: Spirit dan Ekspektasi KAMMI Al Aqsho UNSRI menyongsong PMB 2011 Gemilang

Oleh: Iqbal Themi(Ketua Umum KAMMI Al Aqsho UNSRI)
Ditulis tanggal 19 Juni 2011

Untukmu Pejuang KAMMI Al Aqsho,...
Tak terasa hampir 4 (empat) bulan sudah ana berada ditengah-tengah antum sekalian baik sebagai sahabat, kakak, saudara atau qiyadah (pemimpin) dalam kebersamaan kita
membangun cinta dan cita kita sebagai aktivis dakwah dalam mengusung gerbong dakwah (baca: KAMMI Al Aqsho) ini,..Tak terpungkiri Begitu banyak perbedaan akan kekurangan, kelebihan  hingga talenta di antara kita, yang begitu dekat kita coba untuk memahaminya satu sama lain. Karena kita meyakini semua ini adalah anugrah Allah yang mampu kita bonsai menjadi satu buah kekuatan kebersamaan dalam menyemai mimipi-mimpi kita meninggikan bangunan batu bata dakwah di KAMMI Al Aqsho Unsri.


Adalah sunnatullah jika waktu itu terus berputar,.. dan tak ada diantara kita yang mampu menduga akan kedatangan dan kepergiannya…. Menorehkan tinta-tinta sejarah,… mengukir legenda-legenda baru di altar kehidupan,.. dan menggoreskan gelar kepahlawanan di kanvas peradaban,.. adalah sebuah pilihan.

Waktu terus melaju,.. perlahan namun sejatinya ia kencang,.. waktu tak mau tahu tentang siap atau tidaknya kita, sadar atau tidak sadarnya kita akan arti peran dan tanggung jawab,.. waktu terus melaju,… meninggalkan para pecundang dibelakangnya, dan melaju bersama para pejuang yang siap menghiasi sejarahnya.

Dan kita pun tersadar jika amanah yang kita emban saat ini datang tanpa ada kita yang meminta, karena sejatinya amanah itu akan datang diminta atau tidak, ia juga tidak peduli kita sudah siap, belum atau tidak sama sekali, kita mau atau tidak,.. kita butuh atau tidak,.. kita kuat atau lemah,.. ia akan tetap datang ikhwa,... Maka pilihannya hanya sedikit, menerimanya dengan kesiapan, menerimanya dengan ketidaksiapan, atau menjadikan kita generasi yang terlewatkan bahkan tergantikan.


Mari kita buka lembaran kehidupan Bab Sejarah yang didalamnya mengajarkan kita banyak hal.  Terdapat Muhammad Al Fatih yang telah mempersiapkan ke-panglima-annya semenjak usia belia. obsesinya membawanya menjadi sebaik-baik panglima yang memimpin sebaik-baik pasukan dalam penaklukan Konstatinopel. Obsesi yang murni dan bening dengan semangat anak muda tiada tara yang tak pernah ingin ketinggalan apalagi kehilangan momentum perjuangan kehidupan.

Lantas bagaimana dengan kita harii ini akh,.. ukht? Sudahkah kita optimal memainkan peran dan tanggung jawab sebagai actor organisasi KAMMI Al Aqsho ini? Adakah uraian cerita yang telah kita persiapkan untuk generasi sesudah kita kelak? percayalah 1 tahun ini sangatlah singkat, inilah momentum emas kita untuk menorehkan tinta-tinta sejarah,.. memberikan yang terbaik untuk Allah,… untuk dakwah islam di kampus UNSRI,…. Untuk Indonesia yang kita cintai,.., bahkan untuk dunia. Jika kita ingin menjadi pemain yang senantiasa bermain hingga terkoleksinya medali prestasi di almari kehidupan bukan menjadi pemain cadangan yang tak jarang berstatus penonton.

Tegakkan kepalamu yang sedang tertunduk ikhwa pandanglah jauh kedepan sana, jadilah saksi akan fajar kehidupan yang segera datang, lihatlah segerombolan anak muda didepan sana bersorak sorai tengah merayakan kemenangan. penuh semangat, cita-cita, ambisi dan talenta.

Tahukah,.. Siapa mereka???,… iya mereka itulah mahasiswa baru,.. yang akan menjadi temen, adik dan saudara baru kita dalam perjuangan di kampus ini.

Lihatlah semangat mereka berjalan mendekati kita, lihat juga lambaian tangan mereka seakan memberi bukti agar kedatangan mereka disambut, lihat juga senyum kebahagian mereka bak ingin memberi tahu pada dunia jika kita dan mereka adalah saudara lama yang lama tak berjumpa.

Seharusnyalah  kita terharu dan tersentuh untuk menyambut kedatangan mereka, ikut merasakan aura kemenangan yang sedang mereka rasakan, berbagi senyum gembira, uluran tangan ketulusan, hingga gerakan keikhlasan. Sebagai jawaban atas lambaian tangan mereka, perwujudan diterimanya kedatangan mereka, dan lambang kehidupan baru yang sangat menyenangkan bagi mereka.

Sejatinyalah kita menjadikan ambisi terpatri di dada kita untuk mengajak mereka menjadi bagian dari kabilah dakwah KAMMI Al Aqsho ini, jadilah kita sebagai penyeru kebaikan pada mereka, membantu mereka menjadikan KAMMI sebagai tempat mengaktualisasikan potensi-pontensi mereka, sehinga kita dan mereka sama-sama bisa menjadi golongan rang-orang yang beruntung yang di puji Allah dalam Ali-Imran 104 miliknya.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104).

Atau mari sejenak kita hayati kembali Visi mulia KAMMI :
“Sebagai wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader-kader pemimpin masa depan dalam upaya menciptakan bangsa dan Negara yang islami

Yang untuk menggapainya telah kita sepakati sebagai turunannya dalam bentuk Visi KAMMI Al Aqsho 2011-2012 :
                “Sebagai wadah perjuangan yang progresif kontributif mengusung perbaikan


Jelaslah jika amanah yang kita emban hari ini bukan sekedar ber-organisasian an sich. Ada misi mulia yang menjadi basis ideologis yang kita usung dengan makna tersirat memastikan jika perjuangan kita amatlah panjang tak cukup terselesaikan hanya oleh satu generasi kita saja tetapi kita butuh penerus yang akan meneruskan perjuangan kita di KAMMI ini, agar KAMMI bisa mencapai semua harap dan cita-citanya.

Maka selayaknyalah kita bersemangat memberikan uluran tangan, menjadikan para mahasiswa baru sebagai objek dakwah kita yang akan meneruskan perjuangan ini. Dan itu hanya bisa kita lakukan dengan mengoptimalkan semua potensi dan kerja kita dalam proses perekrutan yang menjadi hukum wajib bagi seseorang yang mengaku aktivis dakwah. Dan proses ini akan segera kita mulai ikhwa,.. iya akan segera kita mulai,.. dalam perjuangan Penyambutan Mahasiswa Baru (PMB).

Maka  yang kita butuh hari ini adalah kebersamaan. Kebersamaan mengoptimalkan peran dan tanggung jawab kita terhadap amanah ini. Lihatlah amanah ini yang mau tidak mau harus kita emban: bersama. Tak ada harapan dan permintaan dari ana selain kita menyiapkan diri-diri kita dengan sebaik-baiknya secara bersama-sama.

Mari kita bangun mimpi-mimpi kita…. Pada masa yang menjadi milik kita ini,.. kemudian kita gantung di langit tertinggi kita… atau kita terbangkan ia dengan sepenuh harap dan rindu kita… hingga suatu saat mimpi-mimpi itu akan menjadi nyata,… yang kan mengganti ragumu menjadi percaya…. Menyaksikan generasi baru itu sebagai pejuang setelah kita,..

….karena kita percaya, mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari....

Ya Rabb.. Saksikanlah kami dengan perjuangan yang kami lakoni menyambut mahasiswa baru di sini,.. di KAMMI Al Aqsho UNSRI,..  yang akan menjemput kenyataan mimpi kami di masa depan,… mengubah ketidak mustahilan dengan sesuatu yang riil,… mebalikan semua utopia dengan torehan prestasi,…. tentunnya dengan rencana dan usaha maksimal kami saat ini… ridhoilah ya Rabb.. amiinn..  end/MIT/serialPMB2011



Keterangan: "tulisan ini adalah refleksi sebuah harapan dari seorang ketua untuk para kadernya,.. tulisan ini sengaja dibuat untk antm para kader KAMMI Al Aqsho,.. tentang sebuah MIMPI yg semestinyalah kt gelorakan,.. sengaja ana buat dlm bntuk tulisan krn tak memungkinkan jika ana sampaikan lewat sms atau langsung secara lisan di ruangan krn kondisi kita yg sedang dan baru usai semesteran. semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan"

Komentar