Berharmoni dalam "Diam"

Oleh: MIT (ditulis tanggal 20 Agustus 2011)

Biarkan Aku mencoba diam dalam senyap ku,..
Aku mencoba diam tanpa berucap,..
Bagai asap yang semakin lenyap…
pada hamparan kabut pekat,..

Aku mencoba menghilang dari hiruknya tawa yang semerbak,..
Bak cahaya bintang yang gemerlap…

Aku mencoba menghilang dari asyikya dunia canda tawa…
Ku berdiam bersama kusunyian jiwa,..

Bersama diri  ku pilih berkontemplasi…
Sedang semuanya terus manari bersama tawa dan bahagia,..

Dalam diamku aku tahu,..
Aku sedang letih butuh bersandar,..
Aku harus bertahan bersama waktu,..
Karena aku diam bukan putus asa,,
Bukan pula karena murungnya jiwa,..

Tapi karena aku mengerti,..
Mengerti jika aku harus diam,.. membiarkan saja semua terjadi dengan alami,..
Aku mengerti,.. bahwa aku tak punya kuasa tuk sekedar berbicara…
Karena berbicara bukanlah titah untuk ku,.. tapi diam yang mesti ku turuti,..
Lalu mencoba mengerti,.. bukan dimengerti,… itulah pesannya

Dalam diamku aku terdasar,..
Jika aku hanyalah seorang pengembara sejati… yang sedang memcakapkan diri,..
Berduniakan kesalahan,… berkawan keterbukaan,….
Aku Bukan penguasa,… yang punya kata…
Berlaku harus benar,.. lalu berbijaksana dalam sunyi

Dalam diamku aku tahu,..
Tugasku harus menuruti,… bukan minta dituruti,
Karena inilah aturan yang mesti ku patuhi,..  pemikiran berhamoni,.. begitulah katanya,..
Tanpa berbicara tanpa kata,.. itu sia-sia menurut hukumnya,..

Mengalun saja lalu mengilang tak bersisa
Dan lebih baik aku diam tak bersuara... menyaksikan saja "history" itu berkarya,..

Komentar